Viral! Video Anak SMP Hina serta Buat Candaan Soal Darah sampai Daging Anak Palestina di Restoran Kilat Saji

BETPAUS - Sekumpulan anak muda wanita, yang salah satunya merupakan anak SMP 216, viral di media sosial lantaran menyinggung soal darah, tulang, sampai daging anak Palestina.

Di tengah penderitaan yang dirasakan masyarakat Palestina akibat serbuan dari Israel, sebagian pelajar Indonesia malah membuat candaan yang membuat geram warganet.

Dalam video pendek yang menyebar di media sosial, nampak anak SMP makan McD. Semacam dikenal kalau restoran itu diketahui dengan sajian ayam tepung yang disebut- sebut jadi sasaran boikot sebab menunjang serbuan Israel terhadap Palestina.

Di dalam video viral anak SMP hina Palestina, 5 anak muda itu tengah makan bersama. Tetapi, tiap perihal yang dimakan mereka sebut selaku bagian badan anak Palestina.

"Makan tulang kanak- kanak Palestina," kata seseorang anak muda berkacamata menunjuk temannya yang lagi memakan tulang ayam.

Anak muda lain menyebut dirinya memakan darah anak Palestina sembari mencocol daging ayam ke dalam saus cabai.

"Darah anak palestina," ucap anak berbaju merah sembari disambut gelak tawa sahabatnya.

Seakan belum puas tertawa, anak SMPN 216 Jakarta serta keempat temannnya berupaya berpikir keras buat mengucap candaan lain tentang anak Palestina.

"Ini, ini, ini daging anak Palestina," kata wanita berbaju merah muda sembari berpikir keras buat mengucapkan candaan yang dianggapnya lucu.

Anak muda yang memegang kamera ponsel juga tidak ingin kalah, ia memusatkan kamera ke santapan yang lagi ia santap serta menunjuk saos di makanannya.

"Ini bukan saus, darah anak Palestina," ucap anak SMP yang yang lain.

Imbas Viralnya Video Anak SMP Hina Palestina, Pihak Sekolah 216 Angkat Bicara

Akibat konten tidak terpuji ini, kanak- kanak tersebut menuai hujatan dari warganet. Permasalahan ini juga hingga ke pihak sekolah, ialah SMPN 216 Jakarta.

Melalui akun Instagram, pihak sekolah berikan klarifikasi terpaut kronologi peristiwa yang tengah jadi pembicaraan.

"Menindaklanjuti video yang tersebar di tengah warga, kami pihak sekolah mengklarifikasi kalau peristiwa tersebut terjalin di luar jam sekolah pada hari Pekan siang, 9 Juni 2024, sehabis mereka kembali dari tempat ibadah serta makan siang di restoran kilat saji," mengutip Instagram Smpn_216.

4 orang yang terletak dalam video tidaklah partisipan didik SMPN 216 Jakarta, lanjut penjelasan tersebut.

Sedangkan, yang memvideokan serta mengunggah dan owner akun Instagram tersebut ialah salah satu partisipan didik kelas 9 SMPN 216 Jakarta yang pula sahabat dari mereka.

Pihak 216 Kecam Sikap Anak SMP Hina Palestina

Pihak sekolah mengancam keras sikap murid yang dinilai tidak terpuji dalam video yang viral.

"Sehabis mendalami video yang tersebar, kami dari pihak sekolah sangat menyayangkan serta mengancam sikap yang ditampilkan dalam video tersebut," demikian statment dari pihak sekolah.

"Kami dari pihak sekolah telah memanggil yang bersangkutan beserta ibu dan bapaknya serta menekan yang bersangkutan buat membuat klarifikasi serta permintaan maaf kepada seluruh pihak yang merasa dirugikan atas perbuatan yang dicoba," tambah mereka.

Pihak sekolah pula mengaku senantiasa menjunjung besar nilai toleransi untuk para murid.

"Kami pihak sekolah senantiasa mengarahkan serta menjunjung besar perilaku toleransi. Demikianlan klarifikasi ini kami sampaikan."

Pendapat Warganet tentang Viralnya Video Anak SMP Hina Palestina

Video telah terlanjur menyebar serta jadi bahan hujatan netizen. Tidak sedikit yang menyayangkan sikap para pelajar tersebut.

“Ngeri ya, abis kembali ibadah malah menggebu- gebu semangat nge- jokes soal korban genocide,” kata pengguna Twitter.

“Kembali ibadah terus kek begini. Malu - maluin aja ni bocah- bocah piyik,” kata warganet.

Di antara pendapat tersebut, terdapat yang menyinggung soal klarifikasi pihak sekolah. Kalau perihal yang dipermasalahkan di mari tidaklah soal toleransi agama melainkan kemanusiaan.

“Buat regu humas SMPN 216, kayaknya terdapat yang kurang cocok. Kasus ini bukan tentang toleransi, tetapi ini tentang kemanusiaan,” ucapnya.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama